SUPIORI. PapuaBaru.Com,- Sebanyak 50 orang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kabupaten (Pemkab) Supiori dan Biak Numfor, mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa tingkat dasar yang dilaksanakan oleh badan pengadaan barang dan jasa setda kabupaten Supiori.
Kegiatan yang dilaksanakan hingga Kamis (11/11) pekan depan bagi ASN orang asli Papua (OAP), bekerja sama dengan badan pengembangan sumber daya manusia (BPSDM) provinsi Papua.
Dalam menyampaikan sambutan tertulisnya, ketua panitia pelaksana bimtek dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa tingkat dasar, Albertho M. Korwa, ST menjelaskan, pelaksanaan kegiatan bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang tata cara pengadaan barang/jasa pemerintah, khususnya bagi ASN OAP.
Selain itu, kata dia, juga ujian sertifikasi ahli pengadaan barang/jasa bagi ASN yang akan bertugas melaksanakan kegiatan pengadaan di lingkungan pemkab Supiori.
“Pembelajaran dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode E-Learning atau belajar secara mandiri selama 7 hari kerja. Dan metode klasikal atau tatap muka selama 2 hari kerja, jelasnya menambahkan.
Untuk peserta, lagi kata Albertho, yang terdaftar dalam kegiatan ini berjumlah 50 orang. Dengan rincian 40 orang adalah ASN OAP, dan 10 orang non OAP.
Mewakili kepala BPSDM provinsi Papua, Kepala Bidang (Kabid) Kerja Sama, Pengembangan dan Evaluasi pada BPSDM, Boyke S. Jufuway, SH.,M.PP mengatakan, pemerintah provinsi (Pemprov) Papua melalui BPSDM memberikan apresiasi kepada pemkab Supiori karena telah berinisiatif melaksanakan kegiatan bimtek dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa khusus bagi ASN OAP.
“Kegiatan atau pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama untuk akuntabilitas efisiensi penggunaan dana pembangunan yang ada di sebuah pemerintahan daerah,” terang Boyke.
Lanjut ucapnya, BPSDM provinsi Papua telah melaksanakan pelatihan-pelatihan seperti ini. Dan puji Tuhan, tahun lalu sudah diakreditasi dengan A+.
“Untuk ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa dan pelatihannya di provinsi Papua, sehingga kami siap untuk memfasilitasi pemerintah kabupaten/kota yang ingin melaksanakan,” bilang dia. Di tahun 2021 ini, sambung terang Boyke lagi, Supiori adalah kabupaten ketiga. Dimana sebelumnya sudah beberapa kabupaten yang melaksanakan, yaitu kabupaten Boven Digoel dan kabupaten Merauke.
“Kami harapkan peserta mendapatkan hasil yang baik, yang mana kedepannya bermanfaat bagi pekerjaan pembangunan di pemkab Supiori. Kami harapkan juga dukungan dari semua SKPD yang telah mengikut sertakan stafnya. Mereka yang nantinya mendapatkan sertifikat agar dapat dipakai secara maksimal dalam proses pengadaan barang/jasa di SKPD masing-masing,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Supiori, Nichodemus Ronsumbre dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan tersebut mewakili bupati menuturkan, pengadaan barang/jasa di lingkungan instansi pemerintah harus dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Lanjut kata pria yang akrab disapa Nicho ini, untuk mewujudkan hal tersebut maka dibutuhkan sumber daya ASN dengan sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah, yang merupakan tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
“Pejabat dalam proses pengadaan barang/jasa adalah pejabat pembuat komitmen, kelompok kerja pemilihan. Pejabat penanggung jawab teknis kegiatan dan pejabat pengadaan,” ujarnya.
Hal ini, sambung Wabup Nicho, sejalan dengan upaya penanggulangan korupsi dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (Good Governance), khususnya di lingkup pemkab Supiori.
“Dengan memiliki ASN yang bersertifikat ahli pengadaan barang/jasa, maka OPD dapat melaksanakan kewajibannya untuk melayani masyarakat secara efektif dan efisien. Dengan tetap menekankan prinsip-prinsip persaingan yang sehat, transparan dan memperlakukan secara adil semua pihak,” tandasnya.
Sehingga, tambah Nicho, hasil pengadaan dapat dipertanggung jawabkan secara administratif, fisik pelaksanaan di lapangan. Pertanggung jawaban keuangan, maupun pelaporan atas pelaksanaan kegiatan dimaksud.
“Kami menyambut baik dengan diadakannya kegiatan ini. Dimana agar para peserta semakin memahami, serta memiliki pengakuan keahlian dan ketrampilan sebagai pelaku pengadaan barang/jasa. Dapat bekerja secara profesional, efektif dan efisien dalam merencanakan, melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap proses pengadaan barang/jasa,” tandasnya. (Andi/Yudhi/Zes)