JAYAPURA.PAPUA BARU.COM,- Peran jurnalis penting dalam menjaga hutan Papua melalui tulisan atau pemberitaan media, apalagi cakupan hutan tropis di Papua secara khusus maupun Indonesia Timur secara umum penting daam menghadapi krisis iklim di Indonesia sebagai paru-paru dunia.
“Sesuai dengan peran dan tugas jurnalis, wartawan bisa ikut menjaga hutan Papua ini melalui tulisan atau pemberitaan di media. Kita berharap teman-teman dari Papua juga dapat memberi edukasi tentang menjaga hutan,”ungkap Ketua Umum The Society Of Indonesia Environmental Journalist (SIEJ), Rochimawati saat membuka Journalist Workshop and Fellowship di salah satu hotel di Kota Jayapura,Selasa (5/10).
Dikatakan, SIEJ merupakan lembaga nirlaba beranggotakan para jurnalis yang memiliki konsen terhadap isu-isu lingkungan. Dimana selama dua , SIEJ bersama Yayasan EcoNusa dan Ekuatorial menyelenggarakan workshop bertajuk Hutan Papua Kunci Mitigasi dan Perubahan Iklim bekerjasama dengan Yayasan EcoNusa dan Ekuatorial.
“Kegiatan ini merupakan agenda rangkaian kerjasama dari SIEJ dan Yayasan Econusa, kita harapkan memberi peningkatan kapasitas bagi teman-teman media dalam memahami persoalan hutan, kearifan local, krisis iklim di wilayah Papua,”katanya.
Program ini merupakan upaya peningkatan kapasitas jurnalis multiplatform yang khusus meliput di Jayapura, dimana diharapkan jurnalis dapat mengangkat isu yang berkaitan dengan tema besar “Hutan Papua Kunci Mitigasi Krisis Iklim” seperti kehutanan, masyarakat adat, kearifan lokal, dan krisis iklim di Papua.
Kegiatan workshop berlangsung pada 5-6 Oktober dan diikuti oleh jurnalis multiplatform, tentu dengan semangat yang luar biasa, mengingat mendapat pemahaman baru dalam menulis berita tentang hutan Papua. (John Mampokem/Yan)