JAYAPURA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Barikade 98 Provinsi Papua akhirnya terbentuk, setelah pemegang mandat melaksanakan rapat pleno dan membentuk struktur kepengurusan, tak hanya itu tak hanya itu deklarasi hingga pengukuhan dipastikan segera dilaksanakan.
“Hari ini (Sabtu, red), kami sudah melaksakan mandat yang diberikan yakni menyiapkan struktur, deklarasi dan pengukuhan,”ungkap Ketua DPW Barikade 98 Provinsi Papua, Yulianus Dwaa, SKM ketika ditemui salah satu cafe di Kota Jayapura, Sabtu (11/9).
Selain memilih Yulianus Dwaa yang ditunjuk sebagai Ketua, posisi Sekretaris DPW Barikade 98 Provinsi Papua dijabat oleh M. Dino Renyaan serta komposisi pengurus telah disepakati dan disahkan, selanjutnya dideklarasikan.
Yulianus mengatakan hasil dari forum menyepakati dua opsi yang berkaitan dengan pelaksanaan deklarasi dan pengukuhan.
“Yang pertama, kami laksanakan (deklarasi dan pengukuhan, red) bersamaan dengan kedatangan presiden pada momentum PON XX tahun 2020. Opsi kedua, teman-teman menyepakati kita laksanakan pada 28 Oktober bertepatan dengan hari sumpah pemuda, “katanya.
Politisi Partai Hanura ini menjelaskan rencana deklarasi dan pengukuhan harus dimatangkan dengan baik, mengingat rencananya dihadiri oleh Penasehat Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Barikade 98, Erick Thohir yang juga Menteri BUMN.
“Rencana kami melakukan studi general, dimana studi general ini, teman-teman di Papua selama ini sudah fokus di bidang politik, hukum, HAM dan lainnya, “bebernya.
Tetapi, lanjut Yulianus, ada bagian yang menurut pihaknya, generasi muda di Papua belum tersentuh yaitu pada ruang ekonomi serta kesejahteraan.
“Kehadiran Erick Thohir, kita akan bicara masa depan Papua dalam bingkai NKRI, dalam perspektif ekonomi dan kesejahteraan, “lanjutnya.
Menurutnya, kehadiran Erick Thohir tentu nantinya memberikan efek, mengingat dirinya pernah menjabat sebagai ketua TKN Jokowi-Maruf, sehingga mempunyai kedekatan dengan Presiden.
Selain itu, kehadiran Benny Rhamdani, selain dalam kapasitas sebagai Ketua Umum DPN Barikade 98, Benny Rhamdani juga hadir dalam posisi sebagai Kepala BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia).
“Kehadiran Bung Benny Rhamdani ini diharapkan supaya teman-teman di Papua juga bisa kita persiapkan, dimana untuk menjemput ruang peluang-peluang di luar negeri. Kita tidak terus dalam politik tetapi kita juga berpikir terhadap kesiapan generasi kita dalam menyongsong masa depan,”tuturnya.
Kehadiran Sekretaris Jenderal DPN Barikade 98, Arif Rahman, juga dinilai memberikan dampak positif mengingat Arif Rahman juga merupakan Staf Khusus dari Wakil Presiden, Mahruf Amin.
”Saya pikir ini sidah cukup lengkap, kolabarasi yang menolong harapan-harapan masyarakat Papua ketika mereka hadir sebagai pembicara,”katanya lagi.
Yulianus membeberkan pada saat ini Presiden Jokowi telah mempercayakan para aktivis 98 di pemerintahan, sehingga diharapkan kehadiran para aktivis 98 di Papua, bisa memberikan motivasi bagi generasi muda Papua untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Menyoal alasan kehadiran Barikade 98, Yulianus menyebutkan Barikade 98 dibentuk oleh sejumlah aktivis era refomasi 98 dimana organisasi ini diharapkan memperkuat demokrasi sebagai bagian dari reformasi.
“Barikade ini didirikan oleh aktivis 98 seperti bung Benny Rhamdani, bung Sekjen Arif Rahman, bung Erick Thohir, ini menjadi wadah silahturahmi”sebutnya.
Ditambahkan, ada agenda reformasi yang harus dikawal, sehingga kehadiran Barikade 98 merepresentasikan semangat reformasi diwariskan kepada generasi penerus untuk tetap menjaga semangat reformasi.”Aktivis 98 ini umumnya telah mencapai usia 70-80 tahun, (sehingga) tidak mungkin terus melaksanakan semangat reformasi, maka diwariskan kepada generasi penerus dalam hal ini generasi millennial,”pungkasnya. (yan)