SUPIORI. PapuaBaru,- Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Supiori telah menetapkan rapat kerja daerah (Rakerda) sebagai salah agenda kerja yang dilaksanakan di tahun 2021 ini.
Menindaklanjuti pelaksanaan rakerda tersebut, berbagai langkah awalpun telah dilakukan pengurus DPD KNPI Supiori. Mulai dari membentuk panitia pelaksana, penentuan waktu pelaksanaan rakerda, hingga pengadaan atribut atau kelengkapan peralatan oleh panitia yang telah terbentuk.
Meski demikian, waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan beberapa kali sebelumnya harus tertunda karena menyesuaikan dengan agenda DPD KNPI provinsi Papua. Dan menyikapi penundaan pelaksanaan rakerda, panitia beserta pengurus KNPI Supiori melaksanakan rapat-rapat, sekaligus pengecekan terhadap persiapan-persiapan lainnya.
“Rapat pertama bersama pengurus DPD KNPI Supiori pada Selasa (24/8) telah menetapkan untuk rapat kedua dilaksanakan Kamis (25/8) kemarin, namun tertunda sehari ke hari jumat ini (kemarin, red). Dan sesuai petunjuk sekaligus mandat yang diberikan oleh Bung Heronimus Mansoben, S.IP.,M.Si selaku ketua DPD KNPI Supiori maka rapat kedua ini saya yang pimpin,” ungkap ketua panitia rakerda, John M. Rayar, SE.,MM melalui panggilan seluler, Jumat (27/8) malam.
John menjelaskan, penundaan waktu pelaksanaan rakerda dikarenakan ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh DPD KNPI Papua di tingkat provinsi sehingga menguras waktu.
“Intinya ada beberapa kegiatan di tingkat provinsi yang memang menguras waktu yang ada, sehingga mereka (DPD KNPI Papua, red) tunda kita untuk pelaksanaan rakerda diatas tanggal 20 September. Yang pertama saat ini mereka sedang fokus di gebyar PON dengan beberapa agenda-agenda di panitia PON,” jelasnya.
Setelah itu, lanjut Ketua Pemuda Pancasila kabupaten Supiori ini, pada 11-12 September yang akan datang, DPD KNPI Papua akan kosentrasi dengan rapat pimpinan daerah (Rapimda) KNPI se provinsi Papua yang dilaksanakan 13 September di kabupaten Mimika.
“Kita punya koordinator KNPI wilayah Saireri, Bung Roberth Demianus Nikki sampaikan pada saya bahwa saat ini di DPD KNPI Papua, rakerda DPD KNPI Supiori menjadi agenda prioritas. Mengingat di masa kepemimpinan Bung AGW selaku ketua DPD KNPI Papua, Supiori saja yang bisa melaksanakan rakerda dibandingkan kabupaten lain di Papua,” beber John.
Lagi beber dia, rakerda KNPI Supiori jadi prioritas. Dengan demikian DPD KNPI Papua berharap ketua dan sekretaris DPD KNPI Supiori hadir pada rapimda, karena di sela-sela rapimda tersebut nantinya ada waktu yang diluangkan untuk melakukan diskusi terkait penetapan tanggal dan waktu pelaksanaan rakerda KNPI Supiori yang dijadwalkan diatas tanggal 20 September.
“Pulang dari rapimda, sekitar tanggal 14 atau 15, mungkin di Jayapura ada penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan sampai berangkat menuju Supiori. Jadi perjalanannya seperti itu, terangnya mengisahkan.
Hal ini, kata John, yang membuat secara teknis dibahas kesiapan-kesiapan panitia nantinya seperti apa. Terkait dengan akomodasi, termasuk penjemputan. Begitu pula perencanaan pelayanan konsumsi nantinya seperti apa, juga terkait dengan bagaimana panitia rakerda bersama pengurus KNPI Supiori melakukan audiens dengan bupati selaku ketua tim gugus covid-19. Bayangan untuk penetapan peserta yang menghadiri rakerda kira-kira berapa orang perdistrik, DPD maupun OKP.
“Hal-hal ini yang kami bahas dalam rapat, dan hasil rapat itu yang dijadikan bahan audiens dengan bapak bupati nantinya. Selain waktu pelaksanaan, juga bayangan peserta rakerda yang bapak bupati restui karena saat ini situasinya masih PPKM. Kami coba meminta restu dari bapak bupati, tanggapan bapak bupati seperti apa. Jangan sampai kita bertabrakan dengan ketentuan, termasuk pemberitahuan ke pihak berwajib dan sebagainya,” terang dia lagi.
Sambungnya, dua point penting itulah yang membuat panitia dan DPD KNPI Supiori prioritaskan untuk bertemu bupati. Selanjutnya melakukan pertemuan juga dengan wakil bupati, mengingat kedatangan rombongan DPD KNPI Papua dan juga pengurus DPD KNPI kabupaten sewilayah pegunungan tengah selain mengikuti rakerda, tapi juga ada agenda lain bersifat family (keluarga/silahturahmi, red) dengan wakil bupati Supiori.
“Ini juga perlu kita sinkronkan karena kondisi keuangan, termasuk kesiapan panitia. Mengingat perhatian panitia hanya fokus pada pelaksanaan rakerda, maka tambahan-tambahan acara ini nanti berimbas pada masalah biaya dan lain-lain,” bilang John.
Untuk itulah, tambah dia, bagian ini perlu juga dibicarakan pada bupati dan wakil bupati. Barangkali ada petunjuk atau kebijakan-kebijakan sehingga bagian ini juga bisa terlaksanakan.
“Intinya kita tetap kawal mereka yang datang. Akan tetapi dari sisi kemampuan anggaran, hari ini kami berbicara masalah daya dan dana. Kita mencoba untuk manfaatkan daya yang ada, tetapi bisa dapat menekan biaya sehingga kita tidak terlalu kesulitan ketika ada hal-hal lain yang muncul nantinya. Mungkin kita lihat yang sangat penting yang bisa ditanggulangi, sementara hal-hal lain nanti kita cari solusi-solusi lain,” ujarnya.
Pungkas John, hal-hal inilah yang menyebabkan kegiatan rakerda KNPI Supiori belum dapat terlaksanakan hingga saat ini. Dimana tadinya diagendakan pelaksanaan rakerdanya pada tanggal 26 Juli, pindah lagi ke 5 Agustus. Pindah lagi ke 2 September nanti, kemudian pindah lagi 17 September. Ternyata pelaksanaan rakerdanya nanti diatas tanggal 20 September. “Penundaan rakerda bukan atas keinginan kami, atau mungkin karena ada kendala internal. Tidak ada kendala sebenarnya. Pada prinsipnya panitia itu saya nyatakan bahwa sangat siap melaksanakan rakerda. Apapun yang terjadi, mengingat agenda-agenda sebelumnya dalam kondisi PPKM darurat tapi kami bisa mampu selesaikan. Dengan demikian maka apapun alasannya, kami saat ini ada di tempat dan pasti kami selenggarakan rakerda,” tutup dia.(Tim)