BIAK. tabloidpapuabaru.com,- Pdt. Yemima Krey Mirino mengklarifikasi terkait pemberitaan di media online beberapa waktu lalu dimana masyarakat Adat Biak mengusung bakal calon bupati dan wakil bupati Biak Numfor dari Jalur Independen yaitu Festus Wompere berpasangan dengan Pdt. Yemima Krey Mirino dan telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Biak Numfor pecan kemarin.
Pdt. Yemima Krey Mirino yang ditemui di Biak menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh mananwir dan masyarakat adat bahwa dirinya tidak bersedia maju atau ikut dalam bursa pemilihan kepala daerah Biak NUmfor tahun 2024.
“saya pendeta Yemima Krey Mirino menyampaikan terima kasih kepada mananwir dan masyarakat adat Biak melalui 8 Bar yang memberikan dukungan dan kepercayaan kepada saya untuk maju sebagai kandidat bakal calon wakil bupati mendampingi bapak Festus Wompere sebagai bakal calon bupati Biak Numfor tahun 2024- 2029 melalui jalur independen. Pada kesempatan ini saya menyampaikan kepada seluruh masyarakat adat Biak bahwa saya tidak maju,” terang Yemima.
Oleh sebab itu Pdt. Yemima Krey Mirino meminta maaf kepada seluruh mananwir (kepala suku) dan masyaraakat adat karena tidak memenuhi akan permintaan untuk maju dalam bursa pemilihan kepala daerah 2024.
“ Jadi sekali lagi saya menyampaikan bahwa saya tidak maju. Namun sebagai Bin Byak (perempuan Biak) saya mendukung penuh proses demokrasi yang sedang berlangsung dalam pilkada tahun 2024-2029. Khususnya di Biak, terima kasih untuk perhatiannya,” imbuh mantan Ketua Sinode ke 10 GKI di Tanah Papua ini.
Selanjutnya Pdt. Yemima Krey Mirino menyebutkan bahwa dirinya sementara konsentrasi pada perekrutan calon anggota DPRP kursi Otsus.
“ untuk DPRP khusus perempuan Byak mendukung untuk saya maju dan saya menerima ini sebagai satu kesempatan untuk bekerja bersinergis untuk menolong masyarakat Papua.Harapan saya dengan adanya proses demokrasi yang berlangsung di Biak dapat membawa kebaikan bagi masyarakat Biak maupun yang ada di Tanah Tabi,” terang Yemima.
Harapan saya masyarakat di Biak dan yang ada di sup bondi atau dirantauan juga harus melihat dan mendukung, karena ini adalah suatu tanda yang baik lewat jalur independen ini telah dimulai dengan sebuah proses demokrasi yang baik. Dimana jalur independen adalah jalur yang dapat menampung atau jalan alternative bagi masyarakat Biak untuk bisa masuk memilih tanpa ada paksaan. Jalur Independen adalah jalur yang punya mereka masyarakat dimana disitu ada edukasi bagi masyarakat. Tutup Yemima.**