SENTANI, tabloidpapuabaru.com,- Presiden Jokowi pada 21 Maret lalu telah meresmikan Bioflok ikan nila yang berada di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, namun saat ini sudah tidak diperhatikan dan terkesan terbengkalai. Bioflok ikan nila ini milik Kelompok Raliyauw yang saat ini membutuhkan perhatian pemerintah.
Pasalnya sejak diresmiakn enam bulan lalu hingga saat ini tidak pernah lagi diberikan bibit ikan dan pakan hingga tempat penangkaran.
“Faktanya memang seperti itu, yakni sangat memperihatinkan. Karena stok bibit ikan dan pakan hingga tempat penangkaran tidak diberikan, sehingga kondisi bioflok kami sangat memprihatikan,” terang Astus Puraro selaku Sekretaris Kelompok Raliyauw saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin malam.
“Kami juga sudah tidak diberikan bibit maupun pakan lagi. Dan, pada akhirnya kami terpaksa menggantikannya dengan ikan lele secara swadaya,” bebernya menambahkan.
Terkait pakan ikan nila, lanjut Astus menyampaikan, stoknya juga sudah habis.
“Hal ini juga membuat kami kewalahan dan bibit-bibit yang ada itu, akhirnya kami beri makan sarang semut hitam yang kita ambil dari hutan sekitar bioflok,” tuturnya.
Selain itu, Astus Puraro juga menyebutkan, bioflok milik mereka selain butuh perhatian, juga butuh perbaikan. Karena ada sedikit terjadi kerusakan, seperti pipa air terlepas dan patah.
Kemudian, Kelompok Raliyauw juga sangat membutuhkan pembekalan langsung secara rutin dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura dalam hal ini Rudi Afdiner Saragih selaku Kepala DKP Kabupaten Jayapura.
“Jadi, persoalan-persoalan ini sudah kita sampaikan langsung kepada dinas terkait agar ada perhatian dan juga pembekalan. Akan tetapi, itu hanya secara lisan saja,” bebernya.
Dengan demikian, Astus Puraro sangat berharap agar kondisi yang mereka hadapi saat ini segera teratasi secepatnya. Supaya program budidaya ikan nila yang telah ada ini dapat berjalan dengan lancar.
Sementara itu ditempat terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si., ketika dikonfirmasi kemarin, mengatakan Dinas Kelautan dan Perikanan perlu segera mengambil tindakan.
“Jadi, harus benar-benar memikirkan untuk bagaimana melakukan pembinaan yang keberlanjutan,” kata mantan Pjs Bupati Asmat ini di Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura. (ewako)**