JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Tokoh Perempuan Papua asal Kampung Skouw Batas Negara RI/PNG, Costantine Patipeme mengatakan bahwa, BPSDM Papua harus transparan dan jujur menjelaskan kepada publik rakyat Papua, terkait Permasalahan pegelolaan bantuan Otsus dana beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa Papua yang kuliah di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
” kami minta agar Kepala BPSDM Papua, dan tim pengelola dana Beasiswa, untuk menjelaskan secara terbuka, jujur kepada masyarakar Papua, sehingga persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik, jangan sebaliknya menghindar apalagi saling lempar tanggungjawab, kami bersuara ini karena banyak keluhan dari orang tua mahasiswa tersebut,” terangnya.
Lanjut Costantine yang saat ini dipercayakan sebagai Ketua Relawan Bejo (Benteng Jokowi) Provinsi Papua itu, menjelaskan bahwa sebenarnya itu adalah tanggungjawab yang harus dilakukan dengan baik oleh BPSDM, karena orang Papua punya potensi banyak, tetapi tidak dikelolah dengan baik oleh orang-orang di atas, akhirnya kami itu seperti terblakang.
Padahal kalau dana Otsus untuk behasiswa ini dikelolah dengan baik, maka kedepan putra-putri Papua yang bersekolah ke dalam negeri maupun luar negeri, akan menjadi pilar-pilar pembangunan bagi orang Papua sendiri.
” jadi sebagai ketua Bejo saya berharap kepala BPSDM Papua harus bertanggungjawab dan transparan dalam pengelolaan dana beasiswa 600 miliar yang KJ alias kurang jelas, seperti apa yang disebutkan atau diomongin oleh ketua DPRP di salah satu media online, pekan kemarin,” ujarnya.
Sebagai perempuan , sebagai mama saya Costantine merasa juga bertanggungjawab untuk menyuarakan permasalahan ini.
” apa yang kurang di kita punya pejabat pemangku kepentingan di atas, mereka kan suda diberikan gaji, operasional perjalanan dinas, tunjangan, apalagi kita inikan orang- orang yang suda usia lebih , sehingga kita harus mempersiapkan dengan baik dan lebih bertanggungjawab dengan baik.generasi muda Papua,” harapnya.
“Jadi sekali lagi kalau kita mau berbuat, berbuatlah yang baik, jujur dan bertanggungjawab bagi negeri kita Papua. Tugas kita yang tua yang menduduki jabatan untuk mengatur dengan baik apa yang telah dipercayakan untuk memajukan anak-anak Papua,menjadi pintar, cerdas, bertanggungjawab.” Pungkasnya.
Ia berharap kasus ini segera ditangani serius, panggil orang-orang yang mengelolah dana beasiswa tersebut untuk di periksa, jangan sekedar bersuara di media, harus ada penegasan hukum, sehingga menjadi pelajaran dan efek jerah bagi yang lain. jangan nanti menganggap kasus yang lain sebagai hal biasa.
Negeri ini harus ada orang yang, punya integritas, kwalitas bahwa itu haknya siapa harus di berikan dan ini hak saya , saya harus ambil, jangan campur aduk seperti itu.
” mungkin hal ini perlu ada intervensi langsung dari Badan Pemeriksa Keuangan atau KPK.” harapnya.
Ditempat terpisah, tokoh Muda Aktivis Papua , Andre Ireeuw mengatakan sangat prihatin dengan kasus beasiswa Otsus yang diperuntukan bagi adik-adik mahasiswa Papua yang kuliah baik di dalam maupun luar negeri.
” saya merasa ini sangat miris dan sangat disayangkan dana Beasiswa Otsus yang dikelolah hingga 600 Milyar oleh BPSDM Provinsi Papua belum lagi dana operasional dana pengawasan dana monitoring hingga dana perjalanan dinas keluar negri yang mana setiap tahun nya di anggarkan, kok tidak bisa diatur dengan baik, hingga bermasalah hari ini,” Ujar Andre mengutip pemberitaan Tribun Papua beberapa waktu lalu.
Andre menegaskan kepada BPK RI & KPK RI untuk segera melakukan pemeriksaan, di karenakan kalau persoalan ini terbukti, maka ini sudah merugikan negara dan juga adik adik mahasiswa yang hari ini sedang melakukan pendidikan di Luar papua maupun di luar Negri.
Kerjalah dengan hati untuk negri ini, karna Tanah Papua adalah tanah yang di berkati oleh Tuhan, seketika anda bekerja dengan tulus dan baik di atas negri ini anda akan
diberkati oleh Tuhan di Negri ini.
Sekali lagi saya meminta kepada BPK RI & KPK RI Untuk segera melakukan pemeriksaan kepada kepala BPSDM Provinsi Papua.”tutup Andre.**