JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com.- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Republik Indonesia, Abdula Azwar Anas, secara khusus melakukan kunjungan kerja ke Kampus Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua, Jumat (19/05/2023).
Kunjungan tersebut dalam rangka Kuliah Tamu dan Bincang Mahasiswa yang berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi Uncen Waena Kota Jayapura Papua.
Kedatangan Menteri PANRB dan rombongan disambut baik pembantu rektor 4 Fredik Sokoy mewakili rektor Uncen dan didampingi juga sejumlah Dekan dan Dosen.
Dalam Kuliah Tamu dan Bincang Mahasiswa itu, Hadir pula forkopimda pemerintah provinsi Papua, diantaranya Plt.Asisten II setda Papua , Suzana Wanggai, Pj.Walikota Jayapura Frans Pekey, Pj.Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, Kepala Kantor Regional IX BKN, Sabar Parlindungan Sormin, serta petinggi lainnya.
Kesempatan itu Menteri panrb, Abdula Azwar Anas memberikan materi dalam Kuliah Tamu dan Bincang Mahasiswa yang diusung dengan tema; “ Transformasi Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi ”.
Menteri menyampaikan bahwa, transformasi harus terus dilakukan diseluruh daerah di Indonesia agar setiap daerah dapat tumbuh berkembang bersama-sama.
Disebutkan, dalam arahan bapak Presiden Jokowi tentang Reformasi Birokrasi ada 3 tiga hal penting yang menjadi perhatian dan konsen Menpan-rb, pertama adalah; Birokrasi yang Berdampak, kedua; Reformasi Birokrasi Bukan Tumpukan Kertas dan ketiga; Birokrasi Lincah dan Cepat.
Ketiga hal tersebut ditopang dengan Pemerintahan Digiatal Berbasis Data.
Menteri panrb, juga menjelaskan keseriusannya dalam menterjemahkan arahan Presiden Joko Widodo dengan telah menentukan sedikitnya 7 program prioritas Kementerian PANRB, diantaranya,
Program prioritas itu harus disederhanakan mungkin, sehingga pelayanan kepada masyarakat benar-benar terukur, mudah, cepat serta transparan.
Dalam Kuliah Tamu dan Bincang Mahasiswa itu banyak hal yang ditanyakan langsung oleh mahasiswa dan dosen kepada Menteri panrb, salah satunya menyangkut aturan dan undang-undang dalam birokrasi di pemerintahan RI yang setiap waktu terus mengalami perubahan, sehingga berdampak signifikan di Papua.
Kemudian mahasiswa lainnya menanyakan soal Rekrutmen tenaga Honorer K2, yang tidak sesuai dengan kuota yang disiapkan sehingga setiap waktu menimbulkan persoalan terus-menterus di Papua. Kadang nama-nama yang diusulkan dari daerah beda dengan hasil yang di keluarkan pemerintah pusat, sehingga sampai saat ini masih banyak tenaga honorer yang masa tugasnya diatas 10 tahunm ,15 tahun bahkan diatas 20 tahun belum juga diangkat menjadi PNS.
Secara khusus juga kuota pegawai Uncen yang berkali-kali diusulkan ke Menpan-rb, namun sampai saat ini belum direalisasi. Oleh karena itu pihak Uncen meminta kebijakan dari Menteri PANRB, untuk memperhatikan usulan dari uncen tersebut.” Ujar Dekan Fakultas Ekonomi Uncen, Mesak Iek dalam kesempatan tersebut.
Usai Kuliah Tamu dan Bincang Mahasiswa, dilanjutkan dengan penyerahkan buka kepada perwakilan mahasiswa dan dosen oleh Menteri PANRB, kemudian dilanjutkan lagi penyerahan cinderamata dari Uncen kepada menteri yang diserahkan oleh pembantu rector 4 Fedrik Sokoy, ditutup dengan sesi foto bersama.***