PR II. Prof. Dr.Arung Lamba, M.Si, : “ Banyak Peserta Gagap Mengoperasikan Komputer, Uncen Berharap Pemerintah Daerah Serius Memperhatikan Dasar Komputer Bagi anak SMA Sebelum masuk Kuliah”
JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Sebanyak 5536 calon mahasiswa/wi baru jalur CBT-JMSB tahun 2023, Universitas, Cenderawasih (Uncen) Jayapura Papua, mengikuti ujian berbasis online masuk kampus ternama tersebut.
Ujian berlangsung Selasa, 4 Juli di tempat berbeda masing-masing di gedung UPT. Komputer Uncen, Lab. Komputer Fakultas Ekonomi dan Lab Komputer Fakultas Teknik.
Selain itu untuk calon mahasiswa Uncen Kelas jauh atau daerah seperti Kabupaten Biak Numfor, Serui, Nabire, Timika, Wamena dan Merauke akan mengikuti ujian online pada tanggal 6 Juli 2023 di masing-masing daerah tersebut.
Dari pantauan media Onlien ini Selasa kemarin, PR II. Prof. Dr.Arung Lamba, M.Si, didampingi Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, (BAAK) Uncen, Chris Jan Rumsano, S.Pd, M.Si dan tim dosen dan staf memantau langsung jalannya pelaksanaan ujian online tersebut.
Usai melakukan pemantauan, PR II. Prof. Dr.Arung Lamba, M.Si, saat jumpa pers dengan sejumlah awak media mengatakan bahwa, proses ujian online masuk perguruan tinggi khususnya Uncen berlangsung dengan baik dan aman.
Hanya saja, kata Prof. Dr.Arung Lamba, M.Si, setelah berkordinasi dengan dosen dan pengawas ternyata didapatkan banyak, calon mahasiswa baru gagap atau kesulitan mengoperasikan komputer. Hal itu menyebabkan ujiannya terganggu.
“jadi ternyata setelah kami lakukan pemantauan bersama beberapa staf dan pengawas, ada kendala yang didapat yaitu banyak anak-anak kita tidak bisa mengoperasikan computer, sehingga mengalami kendala saat ujian online,”jelasnya.
Ia menyebutkan sebenarnya computer itu banyak di setiap sekolah, tetapi pertanyaannya sekarang kenapa sampai pengetahuan mereka tentang computer dasar itu sangat rendah sekali, mengakibatkan hari ini para pengawas kami, para teknisi/IT kami, kewalahan harus mengajar dulu mereka bagaimana menjalankan computer, dan itu tidak bisa kerja hingga kehabisan waktu ujian,” terangnya.
Dengan kasus atau temuan-temuan seperti ini, maka kebijakan Uncen bagi calon mahasiswa yang gagap operasikan computer untuk mengikuti tes diatas kertas (manual) pada sabtu mendatang.
“ seperti yang tadi saya katakan ini menyangkut kebijakan kedepan maka selaku pimpinan Universitas Cenderawasih mewakili Rektor saya menghimbau kepada pemerintah daerah maupun pemerintah pusat jika memang ingin melihat generasi Papua kedepan itu maju , itu satu-satunya jalan adalah dengan memperbaiki SDM nya.” Ujar Prof.
Perbaikan Sumber Daya Manusianya dan hanya, bisa dialui melalui perguruan tinggi, oleh sebab itu dirinya mengajak pemerintah pusat maupun daerah untuk memikirkan hal ini untuk bagaimana supaya anak-anak kita kedepan terutama masyarakat Papua itu dapat tertampung semua dengan baik. Sehingga masa depan mereka bisa baik dan dapat bersaing denga teman-temanya dari luar Papua.
“ kami berharap supaya hal ini boleh dipikirkan oleh pemerintah daerah bagaimana menghimbau SMA-SMA yang ada di Kabupaten terutama daerah pegunuangan agar pengetahuan mereka tentang computer dasar itu bisa dipahami diajarkan dengan baik sehingga ketikan ikut tes online seperti saat ini, sudah bisa bersaing dengan baik,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, (BAAK Uncen) Chris Jan Rumsano, S.Pd, M.Si, melaporkan bahwa tahun 2023 Uncen membuka pendaftaran mahasiswa baru secara online, dan pendaftarannya bisa dimana saja diseluruh Papua.
Sampai dengan tanggal 30 Juni pendaftaran telah ditutup dan jumlah peserta calon mahasiswa baru yang daftar itu sebanyak 5536 orang, peserta-peserta ini berada di Kota Jayapura, Kabupaten Biak Numfor, Serui, Nabire, Timika, Wamena dan Merauke.
Dari jumlah tersebut kuota Kota Jayapura jumlahnya cukup banyak yaitu 4661, Biak 359, Serui 62, Nabire 243, Timika 98, Wamena 54, dan Merauke 29.
Kemudian untuk pelaksanaan ujian, untuk Jayapura melaksanaka mulai tanggal 4 Juli, sedangkan daerah akan melaksanakan ujiannya tanggal 6 Juli.
“ Jayapura kita star ujian hari ini dari tanggal 4 hari selasa sampai hari mingggu 9 Juli, tiap hari kita akan melaksanakan ujian ini dengan dibagi menjadi 4 sesi, dari pagi hingga sore, untuk dapat menyelesaikan kuota 4661 ini, juga disesuaikan dengan 3 Lab Komputer yang ada, yaitu Puskom , Lab Fakultas Ekonomi dan Lab Fakultas Teknik, dengan jumlah Personal Computer (PC) sebanyak 250 buah,” ujarnya.
Ditambahkan bahwa Uncen juga membuat kebijakan kepada anak-anak Papua sesuai kendala yang dihadapi dimana pada saat mendaftar, dia tidak menyelesaikan pendaftaran itu sampai finist sehingga bisa mendapatan nomor ujian. Dia hanya mendaftar sampai diproses pembayaran.
“ Dia hanya sampai membayar, setelah membayar dia stop dia tidak melanjutkan lagi, untuk itu kita membuat kebijakan untuk dia bisa tetap untuk mengikuti ujian dengan kita laksanakan itu manual pada hari sabtu mendatang. Aplikasi inikan penting karena harus dia sampai pada bisa mendapatkan nomor, karena berdasarkan nomor itu maka dia bisa terbaca untuk mendapatkan ID,” pungkasnya.
Lebih jauh disebutkan bahwa Uncen melaksanakan ujian Online ini adalah ujian pertama kali dengan aplikasi CBT (Computer Bay Tes), untuk Papua dan pada umumnya pelaksanaan ujian ini, Uncen baru memulai di tahun 2023.
“ Jadi ini satu peningkatan yang bagi kami sendiri sebagai ketua Panitia, ini kebijakan pimpinan Universitas Cenderawasih untuk meningkatkan mutu dari pada seleksi mahasiswa , dimana kita mulai dari awal pelaksanaan itu manual, sampai dengan tahun 2022 itu pendaftara sencara online tetapi ujian itu manual atau berbasis kertas, dan tahun ini, kita meningkatkan menjadi tes online atau SIBITI,” bebernya panjang lebar.
Dijelaskan bahwa dengan sistim Sibiti, adalah untuk sesuatu yang transparan, jadi kita melaksanakan seleksi itu secara transparan.
“ pastinya ketika dia mendaftar atau ujian, itu hasilnya sudah bisa kita ketahui. Ini juga dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bersama “ bebernya.
Ia berharap agar kedepan pemerintah daerah masing-masing Kabupaten untuk lebih memperhatikan masalah pendidikan.
Karena dari temuan setelah melakukan hasil pemantauan ternyata cukup banyak calon mahasiswa baru yang mau masuk Uncen gagap dalam mengoperasikan computer, sehingga solusi kita adalah kalau bisa pemda itu melakukan satu hal yang berhubungan dengan pelatihan computer, sehingga sebelum dia menuju ke perguruan tinggi, dia bisa tau operasikan computer,” imbuhnya. **