Laporan : Mozes Baab
JAYAPURA. tabloidpapuabaru.com,- Sekitar 3000 (tiga ribu) lebih umat Tuhan dari 11 Jemaat yang tergabung di wilayah E, Klasis GKI Port Numbay berbondong-bondong datang mengikuti Ibadah Perayaan Hari Pentakosta ke Dua, yang berlangsung di lokasi pantai wisata Mensauw Jembatan Merah Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura, Senin 29 Mei 2023.
Ibadah Berlangsung tepat pukul 09.00 Wit, dengan pelayan firman ibu Pdt.Sientje Latuputty,D.Th;. Dalam khotbahnya mengajak umat Tuhan melalui perayaan pentakosta untuk harus terus bersatu dalam Tuhan.
“ Orang-orang Papua harus terus hidup didalam Injil, sebab tidak ada injil yang memecahkan manusia, tetap satu dalam Roh Allah,” Urainya.
Disebutkan perkembangan zaman saat ini ada begitu banyak pengaruh, ada banyak latar belakang baik budaya, latar belakang gereja, walaupun di luar dari GKI tetapi kita satu didalam Tuhan, satu dalam Roh Allah yang bekerja dalam kehidupan kita.
“ Kalau kita bilang Papua tanah injil, tanah yang diberkati oleh Allah, maka nampakkanlah kedalam kata dan perbuatan sehingga apa yang orang bilang bahwa Tanah Papua adalah tanah injil itu benar-benar terjadi, karena orang-orangnya benar hidup didalam injil Yesus,” Ucapnya.
Lebih jauh Pdt.Sientje Latuputty menegaskan bahwa tidak ada injil yang memecahkan manusia, karena itu didalam GKI Di Tanah Papua yang begitu majemuk, GKI menetapkan bahwa gerejannya, pemahaman kepada gerejanya adalah “Tubuh Kristus”.
Begitu juga dalam pengakuan iman dalam GKI Di Tanah Papua, bahwa kita Satu tubuh yaitu tubuh Kristus.
“ jadi ko mo toraja ka, mo bali, mo batak, mo mamberamo, mo sarmi, kita tubuh Krsitus tidak boleh dipisahkan,” Jelasnya.
Karena firman Tuhan mengatakan, Barang siapa menyusahkan manusia karena suku, maka dia tidak memiliki roh Allah didalam dirinya, sebab Tuhan telah menetapkan kita didalam suku kita masing-masing, sebab itu jangan memisahkan manusia melalui suku. Sebab kita semua adalah satu tubuh Kristus.
Karena itu GKI tidak boleh pecah, GKI tidak boleh terpisahkan karena perbedaan suku atau golongan dan kepentingan apapun. Barang siapa memecahkan Tubuh Kristus ia berdosa kepada Tuhan.
Pdt.Sientje Latuputty berpesan, melalui perayaan pentakosta warga gereja hidup dalam Roh, sebagai anak-anak Tuhan.
“ Papua dapat berubah kalau kita semua tetap hidup dalam roh Allah, pertumpahan darah dapat berhenti, tangisan di Papua dapat berhenti hanya karena kuasa Roh, kalau pemimpin bangsa ini dan rakyat berpikir dan dikuasai oleh roh, maka Papua akan jadi tanah damai, firdaus itu ada,” harapnya.
Lanjut Pdt.Sientje Latuputty yang juga adalah Ketua STT IS Kijnei Jayapura itu menyebutkan bahwa, sebelum Tuhan Yesus terangkat ke surga, Ia telah menyampaikan atau mengajarkan kepada murid-muridnya, bahwa akan datang Roh Kudus, yang didalam Yohanes 14 : 16 roh kudus dikatakan Yesus sebagai penolong yang akan menyertai kamu (para murid) untuk selama-lamanya.
Pesan penting yang disampikan Pdt.Sientje Latuputty dalam perayaan hari Pentakosta ke dua kepada warga jemaat adalah harus memaknai perayaan pentakosta atau pencurahan roh kudus dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari dimana saja berada.
Sementara itu, Ketua Badan Pekerja Klasis GKI Port Numbay, Pdt. Andris Djoe, M.Th, saat diwawancarai media online ini usai mengikuti ibadah perayaan hari pentakosta ke II, menyampaikan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena dalam perjalanan sebagai umat Tuhan, khusus di Klasis GKI Port Numbay wilayah Kota Jayapura dapat terlaksana dengan baik penuh sukacita.
“ beberapa tahun ini kita tidak merayakan Pentakosta secara bersama itu dikarenakan Covid-19, dan Puji Tuhan di tahun ini, kemabali kita berkumpul bersama-sama sebagai umat Tuhan dalam satu kebersamaan, kita merayakan perayaan pentakosta yang ke dua,” terangnya.
Dijelaskan, peryaan pentakosta ke dua khusus di Klasis GKI Port Numbay terbagi didalam rayon-rayon, mulai dari rayon A pelaksanaannya di base G, rayon B pelaksanaannya di Jemaat Pengharapan Jayapura, Rayon C di Entrop, Rayon D di Otonom, dan Rayon E di pantai wisata jembatan merah.
“ Hari ini kita lihat jemat-jemat begitu antusias khususnya di Rayon E ini, begitu antusias sekali, karena mungkin sudah lama sekali tidak berjumpa secara bersama-sama, dan hari ini di pantai ini kita lihat kurang lebih dua ribu lebih jemaat yang hadir untuk ada dalam satu suka cita,”ungkapnya.
Lebih jauh Pdt. Andris Djoe, mengatakan kebersamaan itu menunjukan satu tekad umat untuk hidup dalam kebersamaan.
“Untuk itu sebagai ketua Badan Pekerja Klasis saya mengharapkan kepada seluruh jemaat yang merayakan hari Pentakosta, kiranya dengan perayaan pentakosta ini , kita semakin bertumbuh, kita semakin berkembang dalam iman dan percaya kita kepada Tuhan.” Terangnya.
Berikut adalah sebagai umat Tuhan yang ada di Klasis GKI Port Numbay, Pdt. Andris Djoe mengajak umat agar dalam perayaan pentakosta ini, umat meningkatkan rasa persaudaraan, membangun kolaborasi bersama, baik itu diantara umat beragama dan juga menjaga kedamaian dan ketentraman di Kota Jayapura.
“ Saya harap supaya Moderasi beragama itu, menjadi hal yang penting berangkat dari perayaan ini, supaya kita menjaga kekompakan, kebersamaan kita sebagai warga jemaat tetapi juga warga kota yang hidup di Kota ini.” Terangnya.
Ditempat yang sama, Ketua Panitia Perayaa Hari Pentakosta Ke Dua Klasis GKI Port Numbay, Pnt. Benhur Tomy Mano, saat diwawancarai awak media menyampaikan bahwa, warga jemaat yang hadir mengikuti perayaan Pentakosta ke dua dari Klasis GKI Port Numbay Wilayah E terdiri dari 11 Jemaat yaitu Jemaat Harapan Abepura, Jemaat Kairos Kam Tiba-tiba, Jemaat Betel Tanah Hitam, Jemaat Marthen Luther Kamkey, Jemaat Filadevia Abepantai, Jemaat Petra Nafri, Lapas Abepura, dan Jemat Tuah rumah engross dan Tobati.
“ Ini luar biasa dukungan partisipasi dari 11 Jemaat sehingga, ibadah pantekosta ke II ini dapat dilaksanakan dengan baik, aman, lancar dan sukses” Ujarnya.
Selain itu juga didukung oleh Ondoafi besar Tobati Enggros dan ondoafi Ireuw dan para kepala suku yang ada di Kampung Tobati dan mereka siap untuk memberi makan jemat-jemat yang datang beribadah hari ini.
Mantan Walikota Jayapura dua periode itu menjelaskan usai ibadah juga dilakukan lelang, untuk mendukung pembangunan rumah Pastori, di Kampung Tobati.
“ Kami juga melakukan kerjasama dengan pemerintah Kota dari Dinas Dukcapil sebagai warga jemaat supaya tertib administrasi kependudukan maka kita membuka Gerai atau pelayanan secara gratis bagi warga GKI wilayah E yang belum punya E-KTP, juga akte kelahiran juga adminisrasi kependudukan lainnya,”papar BTM.
Luar biasa warga jemaat tidak hanya datang ibadah tetapi mereka diberi makan oleh Kepala Suku Enggros Tobati dan juga masyarakat adat. Warga jemaat membawa pulang hasil dari buah tangan masyarakat adat, yaitu makanan mentah yang dibungkus pada anyaman yang telah di buat.
Diakhir wawancaranya Penatua Benhur Tomi Mano mengungkapkan tiga tahun lebih tidak dilakukan perayaan Pentakosta ini karena Covid, dan kampong Tobati menanti perayaan ini menjadi tuan rumah suda 13 tahun.
“ sehingga hari ini baru dengan suka cita mereka menyambut kampung yang kecil di teluk Youtefa ini dengan jemaat yang kecil tetapi mereka menjaga nama Tuhan itu, nama Kampung itu sehingga mereka bisa menerima di tahun yang ke 13 ini perayaan Pentakosta ke II dapat terlaksana dan warga jemaat yang datang mereka bisa bersuka cita, bisa menikmati keindahan alam teluk Youtefa yang Tuhan berikat,” Imbuhnya.**